Sabtu, 17 Oktober 2015

Penyakit Autoimmune: Pagar Makan Tanaman!



Oleh: Zapheeker Sina Otto
Anda mungkin mengenal teman atau saudara yang menderita Type-1 Diabetes (T1D) atau Insulin-dependent diabetes mellitus (IDDM), rheumatoid arthritis (RA), multiple sclerosis (MS), dan Lupus. Penyakit2 ini dikatergorikan sebagai penyakit autoimmune atau “autoimmune diseases.”

Kenapa penyakit ini dikategorikan sebagai penyakit autoimmune? Ini disebabkan karena system pertahanan immune (immune system) kita sendiri yang menyerang bagian tubuh sendiri (cell atau tissue di badan kita). Karena sub-populasi dari darah putih kita berontak dan menghancurkan bagian dari tubuh kita sendiri.

Apa yang dimaksud system pertahanan immune ini? System pertahanan immune ini adalah sel2 (cells) darah putih kita yang bertebaran diseluruh tubuh kita  melalui pembuluh limfa (lymph) dan pembuluh darah (systemic circulation) yang selalu mengamati penyerang2 dari luar (foreign invader) ke tubuh kita. Terkadang sebagian sel2 immune parkir di antara kulit dan daging siap untuk menjaga kita dari foreign invader yang menyelusup dari kulit kita.  Sel2 immune ini terorganisasi dalam ber-macam2 jenis dengan mempunyai fungsi masing2; mereka terdiri dari T sell, B sell, macrophages (MP), dendritic sell (DC), dan lain2.

Sel2 immune ini bisa di disetarakan seperti bagian2 dari Departemen Pertahanan dari suatu Negara. Mereka merupakan system pengamat (surveillance), polisi, dan angkatan perang tubuh kita. Dalam situasi normal, sel2 immune berfungsi sebagai bagian dari intelijen and polisi tubuh kita.  Mereka selalu keliling2 tubuh kita untuk mengamati dan memgawasi kalau2 ada invader (penyelusup, penyerang) dan mereka terlatih untuk mengenal hampir segala macam invader yang biasanya diberi nama “Antigen.”

Misalnya, sel yang bernama macrophages (MP) and dendritic cells (DC) tugas-nya menelan partikel2 apa saja yang datang dari luar (antigen) seperti virus, bakteria, dan pollen. Setelah virus ditelan oleh MP dan DC, komponen2 (e.g., protein2) dari virus tersebut akan di presentasikan di permukaan MP dan DC untuk memberi kode (signal) ke T sel bahwa ada penyusup/penyerang di tubuh kita. Kemudian sebagian kecil (sub-populasi) dari T sel namaya “T helper” atau “Th” sel yang akan bangkit dan berproliferasi (memperbanyak diri) karena sub-populasi ini mengenal invader tersebut.

Sel2 Th berfungsi sebagai pusat komando untuk memerintah kan sel2 lain (B sel, MP, DC, Killer sel T (CTL)) lain untuk bergerak dan beraktifasi membangun pertahanan tubuh. Sel Th cell ini sendri akan memperbanyak diri (proliferasi) dan memerintahkan semua sel2 pertahanan  untuk bangun dari tidur mereka untuk menyerang, mematikan, dan melenyapkan semua invaders virus2 di tubuh dengan ber-aneka ragam cara. Sampai2 kalau memang ada cell tubuh sendiri yang terinfeksi, para pasukan pertananan ini mempunyai wewenang untuk membunuh cell yang terinfeksi tersebut. Semua ini baik untuk mempertahankan dan melindungi tubuh kita dari foreign invaders; jadi kita bisa tetap sehat2 saja.

Tapi dalam kasus2 penyakit autoimmune, ada sebagian kecil dari immune sel kita yang berontak alias senget/gila (rogue). Sel2 yang senget/gila ini menganggap sel2 atau organ dari tubuh kita sebagai musuh mereka. Sampai2 mereka menghacurkan sel2 dan organ tubuh yang normal sehingga seseorang bisa menderita penyakit autoimmune. Asal-muasal kenapa mereka berontak? Hal ini kita masih belum tahu jawaban-nya. Banyak teori2nya yang menerangkan mengapa mereka berontak. Tapi kalau diceritakan disini, ceritanya bisa panjang lebar nanti.

Balik ke penyakit autoimmune, orang yang menderita peyakit type-1 diabetes, T1D (note: bukan type-2) tubuhnya tidak bisa produksikan hormone Insulin yang dibutuhkan-nya. Ini disebabkan karena Beta-sel mereka dibunuh darah putih sendiri yang berontak alias senget. Beta sel adalah sel2 yang berada di pangkreas yang memproduksi insulin. Jadi pasien yang menderita T1D tubuhnya tak bisa memproduksikan insulin maka mereka harun menyutik diri dengan insulin untuk mengontrol kadar gula mereka.

Hak yang serupa tapi tak sama, orang2 yang menderita rheumatoid arthritis (RA) sendi2 (joint) mereka mengalami inflamasi kerena diserang dan dihancurkan sama sel immune sendiri yang memberontak. Demikian pula pada penderita multiple sclerosis (RA), sel2 immune mereka masuk ke central nervous systems (CNS, otak dan spinal cord) untuk menyerang myelin sheath yang berfungsi sebagai isolasi kabel penghubung neurons rusak, Sehingga penderita MS bisa menjadi lumpuh karena neuronal system mereka tidak bisa mentransalsi signal dari otak.

Kesimpulan-nya, ada kesamaan mekanisme dari asal muasal penyakit2 autoimmune. Siapa yang bisa menjinakkan sel immune yang pada gila alias senget ini mereka akan bisa menyembuhkan penyakit autoimmune. Sampai sekarang belum ada “cure” dari penyakit autoimmune yang ada adalah obat yang mengurangi atau menhilangkan symptoms. Maka para scientist sedunia sedang mengejar cita2 untuk menjinakkan para sel2 immune yang para pemberontak alias “pagar makan tanaman.”

Salam Sejahtera!!!

v.v

Tidak ada komentar:

Posting Komentar