Oleh: Zapheeker
Sina Otto
Anda mungkin
mengenal teman atau saudara yang menderita Type-1 Diabetes (T1D) atau
Insulin-dependent diabetes mellitus (IDDM), rheumatoid arthritis (RA), multiple
sclerosis (MS), dan Lupus. Penyakit2 ini dikatergorikan sebagai penyakit
autoimmune atau “autoimmune diseases.”
Kenapa penyakit ini
dikategorikan sebagai penyakit autoimmune? Ini disebabkan karena system
pertahanan immune (immune system) kita sendiri yang menyerang bagian tubuh
sendiri (cell atau tissue di badan kita). Karena sub-populasi dari darah putih
kita berontak dan menghancurkan bagian dari tubuh kita sendiri.
Apa yang dimaksud
system pertahanan immune ini? System pertahanan immune ini adalah sel2 (cells)
darah putih kita yang bertebaran diseluruh tubuh kita melalui pembuluh
limfa (lymph) dan pembuluh darah (systemic circulation) yang selalu mengamati
penyerang2 dari luar (foreign invader) ke tubuh kita. Terkadang sebagian sel2
immune parkir di antara kulit dan daging siap untuk menjaga kita dari foreign
invader yang menyelusup dari kulit kita. Sel2 immune ini terorganisasi
dalam ber-macam2 jenis dengan mempunyai fungsi masing2; mereka terdiri dari T
sell, B sell, macrophages (MP), dendritic sell (DC), dan lain2.
Sel2 immune ini
bisa di disetarakan seperti bagian2 dari Departemen Pertahanan dari suatu
Negara. Mereka merupakan system pengamat (surveillance), polisi, dan angkatan
perang tubuh kita. Dalam situasi normal, sel2 immune berfungsi sebagai bagian
dari intelijen and polisi tubuh kita. Mereka selalu keliling2 tubuh kita
untuk mengamati dan memgawasi kalau2 ada invader (penyelusup, penyerang) dan
mereka terlatih untuk mengenal hampir segala macam invader yang biasanya diberi
nama “Antigen.”
Misalnya, sel yang
bernama macrophages (MP) and dendritic cells (DC) tugas-nya menelan partikel2
apa saja yang datang dari luar (antigen) seperti virus, bakteria, dan pollen.
Setelah virus ditelan oleh MP dan DC, komponen2 (e.g., protein2) dari virus
tersebut akan di presentasikan di permukaan MP dan DC untuk memberi kode (signal)
ke T sel bahwa ada penyusup/penyerang di tubuh kita. Kemudian sebagian kecil
(sub-populasi) dari T sel namaya “T helper” atau “Th” sel yang akan bangkit dan
berproliferasi (memperbanyak diri) karena sub-populasi ini mengenal invader
tersebut.
Sel2 Th berfungsi
sebagai pusat komando untuk memerintah kan sel2 lain (B sel, MP, DC, Killer sel
T (CTL)) lain untuk bergerak dan beraktifasi membangun pertahanan tubuh. Sel Th
cell ini sendri akan memperbanyak diri (proliferasi) dan memerintahkan semua
sel2 pertahanan untuk bangun dari tidur mereka untuk menyerang,
mematikan, dan melenyapkan semua invaders virus2 di tubuh dengan ber-aneka
ragam cara. Sampai2 kalau memang ada cell tubuh sendiri yang terinfeksi, para
pasukan pertananan ini mempunyai wewenang untuk membunuh cell yang terinfeksi
tersebut. Semua ini baik untuk mempertahankan dan melindungi tubuh kita dari
foreign invaders; jadi kita bisa tetap sehat2 saja.
Tapi dalam kasus2
penyakit autoimmune, ada sebagian kecil dari immune sel kita yang berontak
alias senget/gila (rogue). Sel2 yang senget/gila ini menganggap sel2 atau organ
dari tubuh kita sebagai musuh mereka. Sampai2 mereka menghacurkan sel2 dan
organ tubuh yang normal sehingga seseorang bisa menderita penyakit autoimmune.
Asal-muasal kenapa mereka berontak? Hal ini kita masih belum tahu jawaban-nya.
Banyak teori2nya yang menerangkan mengapa mereka berontak. Tapi kalau
diceritakan disini, ceritanya bisa panjang lebar nanti.
Balik ke penyakit
autoimmune, orang yang menderita peyakit type-1 diabetes, T1D (note: bukan
type-2) tubuhnya tidak bisa produksikan hormone Insulin yang dibutuhkan-nya.
Ini disebabkan karena Beta-sel mereka dibunuh darah putih sendiri yang berontak
alias senget. Beta sel adalah sel2 yang berada di pangkreas yang memproduksi
insulin. Jadi pasien yang menderita T1D tubuhnya tak bisa memproduksikan
insulin maka mereka harun menyutik diri dengan insulin untuk mengontrol kadar
gula mereka.
Hak yang serupa
tapi tak sama, orang2 yang menderita rheumatoid arthritis (RA) sendi2 (joint)
mereka mengalami inflamasi kerena diserang dan dihancurkan sama sel immune
sendiri yang memberontak. Demikian pula pada penderita multiple sclerosis (RA),
sel2 immune mereka masuk ke central nervous systems (CNS, otak dan spinal cord)
untuk menyerang myelin sheath yang berfungsi sebagai isolasi kabel penghubung
neurons rusak, Sehingga penderita MS bisa menjadi lumpuh karena neuronal system
mereka tidak bisa mentransalsi signal dari otak.
Kesimpulan-nya, ada
kesamaan mekanisme dari asal muasal penyakit2 autoimmune. Siapa yang bisa
menjinakkan sel immune yang pada gila alias senget ini mereka akan bisa
menyembuhkan penyakit autoimmune. Sampai sekarang belum ada “cure” dari
penyakit autoimmune yang ada adalah obat yang mengurangi atau menhilangkan symptoms.
Maka para scientist sedunia sedang mengejar cita2 untuk menjinakkan para sel2
immune yang para pemberontak alias “pagar makan tanaman.”
Salam Sejahtera!!!
v.v
Tidak ada komentar:
Posting Komentar